Senin, 02 April 2012

KASIH SAYANG RASULULLAH KEPADA ANAK KECIL

Rosulullah keluar dari rumah untuk shalat Idul Fitri. Terlihat anak-anak bermain dg penuh riang gembiria memakai baju baru.
Tak jauh dari mereka yg ada seorang anak yg duduk meneteskan air mata melihat teman-temannya bermain dg senyum menyenangkan. Hati anak ini sedih melihat teman-temannya berbaju baru sememntara dirinya bajunya sudah lusuh. Rosulullah terharu melihat anak yg menangis ini, dia hampiri anak itu dan menyapanya,
" Wahai adik. Kenapa kamu menangis ? kenapa kamu tidak bermain bersama teman-temanmu ?...".

Anak itu mengangkat kepalanya memandangi sosok lelaki yg berdiri di depannya itu. Dia tidak tau kalau lelaki yg berdiri di depannya adalah Rosulullah.
" Wahai pabak. Ayahku telah meninggal dunia saat berperang bersama Rosulullah. Ibuku telah menikah lagi dan dia memakan semua hartaku. Suaminya yg sekarang mengusirku. Jadi, sekarang aku tidak punya makanan, minuman, baju dan rumah. Sekarang, sewaktu aku melihat anak-anak seusiaku masih punya ayah yg menyayangi mereka aku jadi sedih. Karena itulah aku menangis", demian jawaban anak kecil mengisahkan perjalanan hidupnya yg tidak sama dg anak-anak seusianya.
Rosulullah memeegang tangan anak kecil tadi sambi bertanya," Wahai adik. Bersediakah kamu bersama aku, aku jadi ayahmu, Aisyah jadi ibumu, Ali sebagai pamanmu, Hasan dan Husain sebagai saudaramu dan Fatimah menjadi saudara perempuanmu ?...".

Anak itu terperanjat mendengar kata-kata Rosulullah dan memandangi Rosulullah. Dia baru tau kalau lelaki yg ada di depannya ternyata adalah Rosulullah.
" Dengan alasan apa aku tidak akan senang menerima dirimu sebagai ayahku wahai Rosulullah", jawab anak itu dg penuh girang.
Rosulullah membawa anak itu ke rumahnya, mengganti bajunya dg baju yg sangat bagus,memberinya makan sampai kenyang, mendandaninya dan memberi parfum pada bajunya. Setelah itu Rosulullah menyuruhnya tuk keluar bermain bersam teman-temannya. Anak itu keluar dg tawa gembira berkumpul dg teman-temannya. Melihat anak ini sudah tidak seperti tadi teman-temannya merasa heran. Mereka  bertanya,
" Wahai teman. Tadi kami lihat kamu menangis tp kenapa kamu sekarang terlihat sangat senang".
" Tadi aku lapar tp sekarang aku sudah kenyang. Bajuku tadi lusuh tp sekarang sudah bergantu baju baru. Kemaren diriku yatim sekarang Rosulullah jadi ayahku, Aisyah jadi ibuku, Hasan dan Husain telah jadi saudaraku, Ali jadi pamanku dan Fatimah jadi saudariku. Itulah sebabnya kenapa aku sangat bergembira", tutur anak itu dg sangat senang.
Mendengar cerita temannya ini anak-anak itu berkata dg nada parau," Seandainya ayah kita terbunuh di medan perang membela agama Allah seperti teman kita ini -insyaallah- kita akan bernasib sama seperti dia".

Waktu Rosulullah wafat anak ini keluar rumah sambil menaburkan tanah ke kepalanya. Dia berkeluh kesah. Terdengar dia berkata," Sekarang aku jadi orang asing dan yatim lagi".
Melihat hal itu sahabat Abu Bakar merangkulnya dan mengambil alih tuk mengasuhnya.
Demikian sedikit cerita yg menyejukkan hati. Anak yatim membutuhkan pengasuh. Orang yg memperhatikan dan membantu kebutuhan anak yatim sangat besar pahalanya. Dan sebaliknya, orang yg memakan harta anak yatim atau menghardiknya sangatlah besar dosanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar