Selasa, 27 Maret 2012

ABU JAHAL GEMETAR MELIHAT RASULULLAH

"Kami bersama  Rosulullah SAW. di rumah sahabat Abu Bakar di kota Mekkah, terdengar oleh kami bunyi ketukan pintu. Aku pun keluar tuk membukakan pintu, ternyata yg mengetuk pintu adalah orang Nasrani. Dia, bertanya, apa Muhammad bin Abdillah ada disini", Sahabat Bilal berkisah.
"Aku jawab, iya. Aku perislahkan dia tuk masuk",lanjutkan kisahnya.
Setelah orang Nasrani itu ada dihadapan Nabi dia berkata," Wahai Muhammad, kamu menduga kamu adalah utusan Allah. Apabila kamu memang benar utusan Allah, maka tolonglah aku tuk menghentikan orang yg telah berbuat zalim kepadaku".

"Maaf kisanak. Siapa gerangan yg menzalimi mu ?", tanya Nabi ingin tahu.
" Abu Jahal bin Hisyam telah merampas harta ku", jawab orang si Nasrani.
Mendengar pengaduan orang Nasrani yg teraniaya dan meminta tolong Rosulullah dg sigap berdiri keluar rumah bermaksud mendatangi rumah Abu Jahal. Kejadian itu terjadi waktu tengah hari. Melihat Rosulullah bermaksud menuju Rumah Abu Jahal sahabat Bilal mencegah Rosulullah dg kata-kata yg halus,
"Wahai Rosulullah.  Biasanya waktu tengah hari begini Abu Jahal sedang istirahat siang. Kalau Anda kesana pasti dia akan merasa terganggu. Kami kuwatir dia marah pada Anda dan menyaki Anda".
Rosulullah tidak mendengarkan kata-kata sahabat Bilal, dia terus beranjak pergi menuju rumah Abu Jahal diikuti orang nasrani dan sahabat Bilal. Sesampainya di depan pintu rumah Abu Jahal Rosulullah mengetuk pintu. Tanpak rasa marah tersirat di wajah Rosulullah. Mendengar pintu diketuk-ketuk Abu Jahal keluar dg marah. Pintu dibuka oleh Abu Jahal penasaran ingin tau orang yg telah berani membangunkan tidurnya waktu tengah hari, ternyata terlihat Rosulullah beridiri di depan pintunya.
"Silahkan masuk Muhammad. Apabila kamu ada perlunya kepada ku, Kenapa tidak kau utus seseorang kepada ku, maka aku dg senang hati akan datang kerumah mu", sapa Abu Jahal pada Nabi dg penuh hormat.
" Wahai paman, aku menerima laporan kau telah merampas harta orang nasroni ini. Cepat kembalikan hartanya kepada dia", Rosulullah menyuruh Abu Jahal mengembalikan harta nasroni.

Abu Jahal dg penuh hormat berkata," Apa hanya kerena kebutuhan ini kamu datang kemari ?...... Seandainya kau utus seseorang tuk mengembalikan harta orang nasroni ini pasti aku akan mengembalikan hartanya pada dia".
"Jangan berbelit-belit. Cepatlah serahkan hartanya", herdik Rosulullah.
Abu Jahal berkta pada  budaknya,"Kelurkan remua harta yg telah aku rampas dari orang nasroni itu dan cepatlah kembalikan !....".
" Hai kisanak. Apakah hartamu telah kau terima semua", Rosulullah bertanya pada orang nasroni.
" Iya Muhammad, kecuali kurang satu keranjang", jawab nasroni.
Mendengar masih ada yg belum diserahkan Rosulullah berkata pada Abu Jahal," Keluarkan yg belum diberikan !".

Dengan cepat penuh ketakutan Abu Jahal mencari satu keranjang yg belum diberikan tp tidak ditemukan. Ahirnya Abu Jahal menggantinya dg barang yg lebih bagus. Istri Abu Jahal melihat suaminya terlihat ketakutan dan sangat hormat kepada Rosulullah dia memberanikan diri bertanya," Aku heran, sungguh kamu telah tawaduk dan rendah diri kepada anak yatimnya Abu Tholib".
Abu Jahal membela diri," Seandainya kamu melihat apa yang aku lihat pasti kamu tidak akan berkata seperti tiu".
Mendengar suaminya tidak mau disalahkan dia bertanya penasaran," Wahai suamiku, apa yg kamu lihat ?".
" Tapi kamu harus janji tuk menyimpan aib ini,kamu jangan ceritakan ke kaumku. Aku melihat dua macan di dua pundak Muhammad. Setiap kali aku ingin berkata,'Aku tidak akan menyerahkannya', kedua macan itu selalu hampir menerkamku. Karena itulah aku menghormat Muhammad".
Sahabat Bilal melanjutkan ceritanya,"Saat orang nasroni ini melihat seperti yg dilihat Abu Jahal, maka dia berkata, Wahai Muhammad. Sesunguhnya kamu adalah utusan Allah dan agamamu adalah agama yg benar".

Ahirnya orang nasroni itu masuk islam dan menjadi penganut agama islam yg taat. Itulah barokah membantu orang yg dianiaya.
Semoga kisah ini bisa memberi semangat saling tolong-menolong. Semoga di ahir zaman ini masih banyak orang yg tersentuh hatinya tuk membela orang yg teraniaya terutama pemerintah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar