Minggu, 18 Maret 2012

BULAN TERBELAH DUA DI TANGAN ROSULULLAH

Hubeb bin Malik adalah seorang raja di kota Syam. Orang Arab menamainya dengan Roihanatha Quraisyin. Saat surat Abu Jahal dampai ke tangan Hubeb bin Malik, dia membaca isi surat itu bahwa Muhammad begini begitu, maka dia segera berangkat bersama pasukannya berjumlah dua belas ribu pasukan berkuda menuju Mekkah dan berkemah di Abthah. Abthah adalah tempat yang sangat dekat dengan Mekkah.
Abu Jahal dan para pembesar kota Mekkah keluar menyambut kedatangan raja Hubeb dengan membawa berbagai hadiah seperti para budak dan perhiasan. Melihat kedatangan Abu Jahal raja Hubeb bin Malik mempersilahkan Abu Jahal untuk duduk di sebelah kanannya. Raja Hubeb bertanya tentang Nabi Muhammad. Abu Jahal berkata,” Wahai Tuan raja, sebaiknya Anda bertanya saja pada Bani Hasyim”.
Hubeb,” Apa yang kamu ketahui tentang Muhammad ?“.
Bani Hasyim,” Kami mengenalnya sejak kecil dengan sifat amanah dan kejujurannya dalam bertutur kata. Ketika dia berumur empat puluh tahun dia memaki tuhan-tuhan kami dan mengajarkan agama selain agama nenek moyang kami”.
Hubeb,” Datangkan Muhammad dengan terhormat. Kalau tidak mau maka secara paksa”.
Ahirnya mereka mengirim seseorang untuk menjemput Nabi Muhammad. Rosulullah disertai sahabat Abu Bakar dan Khotijah keluar menemui utusan itu. Sahabat Abu Bakar dan sayyidah Khotijah menangis menkuwatirkan Nabi sambil berkata,” Kami menkuwatirkan kekejaman orang kafir “
Nabi,” Kamu tak perlu menkuwatirkan aku. Pasrahkanlah urusanku kepada Allah !”.
Sahabat Abu Bakar kembali menghadap Rosulullah dengan membawa jubah merah dan surban hitam. Rosulullah memakainya dan keluar memenuhi panggilan raja Hubeb bersama sahabat Abu Bakar yang ada di sebelah kanan Nabi dan sayyidah Khotijah di sebelah kiri.
Saat raja Hubeb melihat Nabi dia berdiri menghormat pada Nabi dan mempersilahkan duduk di kursi yang terbuat dari emas. Sayyidah Khotijah berdoa,” Ya Allah, tolonglah Nabi Muhammad dan terangkanlah argumentasinya”.

Waktu Nabi duduk di depan raja nampak cahaya berkilauan dari aura wajahnya, Nabi terdiam, sementara orang-orang melongok berebut ingin melihatnya. Rasa segan pada Nabi menyergap hati mereka.
Raja Hubeb mengangkat kepala dan berkata,” Wahai Muhammad, kamu kan tahu kalau semua nabi memiliki mukjizat. Apakah kamu mempunyai mukjizat ?”.
Rosulullah berkata,” Apa yang Anda inginkan ?”.
Raja Hubeb,” Aku ingin kamu menenggelamkan matahari, mengeluarkan rembulan dan menurunkannya ke bumi, terbelah jadi dua dan masuk di bawah jubahmu, separuhnya keluar dari lengan bajumu yang kanan dan separuhnya keluar dari lengan bajumu yang kiri, kemudian keduanya berkumpul di atas kepalamu dan bersaksi bahwa kamu diutus sebagai utusan, kemudian rembulan itu kembali bersinar lagi ke langit terus surup dan setelah itu matahari keluar kembali dan berjalan ketempatnya semula”.
Rosulullah,” Apakah Anda akan beriman kepada saya apabila saya telah melakukan hal itu ?”.
Raja Hubeb,” Iya, dengan syarat kamu memberi tahu apa yang ada dalam hatiku”
Mendengar kesepakatan Sang Raja dan Rosulullah Abu Jahal sepontan berdiri menghampiri Raja Hubeb berkata,” Wahai tuan raja, Anda memang jenius. Sungguh Anda telah katakan dan sampaikan dengan tepat”.
Rosulullah keluar dari tempat itu dan naik ke gunung Abi Qubais. Di atas gunung Abi Qubais Rosulullah shalat dua rakaat setelah shalat beliau membentangkan kedua tangannya seraya berdoa. Rosulullah melihat malaikat Jibril turun dengan membawa dua belas ribu malaikat yang bersenjatakan tombak.
Malaikat Jibril,” Wahai Rosulullah, sesungguhnya Allah membacakan salam kepadamu. Dan Allah berfirman; “Wahai kekasihku, kamu jangan takut dan susah, Aku bersamamu dimana pun kamu berada. Telah menjadi ketetapanku dalam ilmu dan berjalannya qodakku di zaman azali apa yang telah menjadi permintaan Hubeb hari ini. Oleh karena itu”. Pergilah kepada mereka, sampaikan hujjahmu, pertegas sikapmu dan jelaskan risalahmu (kata malaikat Jibril). Ketahuilah bahwa Allah telah menundukkan matahari, rembulan, malam dan siang untukmu. Sesungguhnya Hubeb mempunyai anak perempuan yang cacat, dia tidak mempunyai dua tangan, kaki dan mata. Bari tahu pada Hubeb bahwa Allah telah mengembalikan kedua tangan, kaki dan mata putrinya".

Rosulullah turun dari gunung Abi Qubais menuju Kakbah. Tanpak uara wajah Nabi semakin bersinar dan ceria. Malaikat Jibril mengawasi dari atas, para malaikat berbaris dengan sangat rapi. Sesampainya di Makam Ibrahim –waktu itu waktu sore- matahari terbenam dengan cepat, gelap mulai menyelimuti kota Mekkah. Kemudia rembulan muncul bersinar dengan sempurna.
Rosulullah menujuk rembulan itu dengan jarinya maka rembulan itu meluncur dengan cepat turun ke bumi dan berhenti di hadapan Rosulullah. Rembulan itu bergetar seperti mendung selanjutnya terbelah menjadi dua terus masuk ke bawah jubah Nabi dan separuhnya keluar dari pergelangan tangan yang kanan dan separuhnya lagi keluar dari pergelangan tangan yang kiri terus rembulan yang terbelah itu utuh bulat lagi dan bersuara dengan sangat keras,” Aku bersaksi tidak ada tuhan kecuali Allah dan aku bersaksi bahwa Nabi Muhammad adalah hamba dan utusan Allah. Sungguh beruntung orang yang membenarkannya dan sungguh rugi orang yang menentangnya”.
Setelah itu rembula itu kembali meluncur ke langit bersinar dengan sangat sempurna dan terbenam kemudia matahari kembali terbit dan kemabli ke waktu sebagaimana pertama kali.
Raja Hubeb setelah menyaksikan kejadian di luar kemampuan nalar manusia itu dia berkata,” Tinggal satu syarat yang belum terpenuhi”.
Rosulullah,” Sesungguhnya Anda mempunyai seorang putri yang cacat dia tidak mempunyai dua tangan, kaki dan mata. Ketahuilah sesungguhnya Allah telah mengembalikan anggota badannnya”.
Sepontan Raja Hubeb berdiri,” Wahai penduduk Mekkah, tidak ada kekufuran setelah iman dan tidak ada kerguan setelah yakin. Ketahuilah, sesungguhnya aku bersaksi, tidak ada tuhan kecuali Allah Yang Maha Esa dan tidak ada sekutu baginya dan sesungguhnya aku bersaksi bahwa Nabi Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya serta para sahabatnya telah memeluk Islam bersamanya”.
Abu Jahal,” Wahai Tuan raja, kenapa Anda beriman dengan tuhan sihir ini saat Anda melihat sihirnya ?”

Setelah itu Raja Hubeb kembali ke Syam dengan beriman. Saat dia memasuki istananya dia disambut oleh putrinya,” Aku bersaksi bahwa tidak ada tuhan kecuali Allah dan aku bersaksi bahwa Nabi Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya”
Raja Hubeb,” Wahai putriku dari mana kamu belajar kata-kata ini ?”.
Putri,” Dalam tidurkt aku bermimpi didatangi seorang lelaki, dai berkata kepadaku; sesungguhnya ayahmu telah memeluk Islam. Apabila kamu memeluk agama Islam maka kami akan mengembalikan anggota tubuhmu dengan utuh. Oleh hal itulah, aku memeluk agama Islam dalam tidurku. Waktu aku bangun tidur aku dapati diriku sebagaimana yang ayah lihat sekarang”.
Raja Hubeb langsung sujud karena Allah mensyukuri nikmat iman. Dia semakin bertmabah keyakinannya memeluk agama Islam.
Raja Hubeb memerintah ajudannya agar memuati lima unta dengan emas, perak dan kain dan mengirimkannya bersama para budaknya kepada Rosulullah. Ketika mereka mendekati kota Mekkah ternyata Abu Jahal sudah menghadangnya.
Abu Jahal,” Kalian untuk siapa ?”.
Mereka menjawab,” Kami adalah milik Raja Hubeb bin Malik, kami ingin menemuai Rosulullah “.
Mendengar jawaban para utusan raja itu Abu Jahal ingin merebut hadiah yang mereka bawa untuk Rosulullah tapi para utusan itu tidak mau menyerahkannya ahirnya pertempuran tak bisa dielakkan. Mendengar keributan itu penduduk Mekkah dan paman-paman Nabi berkumpul mendatangi tempat kejadian.
Para utusan yang bersetatus budak itu berkata,” Raja Hubeb menghadiahkan harta ini kepada Nabi Muhammad tapi Abu Jahal mengaku harta ini dihadiahkan kepada dirinya”.
Rosulullah,” Wahai penduduk Mekkah, apakah kalian menerima perkataanku ?”
“ Iya. Kami menerima perkataanmu”, jawab penduduk Mekkah serentak.
Rosulullah,” Kita serahkan saja keputusannya pada unta-unta ini. Untuk siapa pun unta ini berkata, maka untuk dia lah harta ini”.
“Kalau begitu, aku mengajukan permintaan agar ditunda sampai besok pagi”, Abu Jahal mengajukan sebuah permintaan. Rosulullah menerima permintaan Abu Jahal.
Abu Jahal mendatangi rumah para berhala {yaitu tempat ibadah} dan bermalam selama semalam di dekat para berhala itu. Dia berkurban untuk dipersembahkan pada berhala-berhala itu dan memohon kepada para berhala itu sampai pagi.

Saat matahari menyingsing penduduk Mekkah kembali berkumpul. Rosulullah dan para pamanya kembali kelokasi. Abu Jahal mulai mengelilingi unta-unta kiriman Raja Hubeb sambil terus berkata,” Ucapkan demi Lata, Uzza dan Manat bahwa kamu diutus untuk aku”. Abu Jahal tak berhenti terus berkata seperti itu sampai matahari ada di atas kepala tapi dia belum mendengar satu kata pun dari unta-unta itu yang berkata sebagaimana perintahnya sampai penduduk Mekkah berkata,” Cukup sudah wahai Abu Jahal. Sekarang kamu maju Muhammad !”.
Rosulullah mendekati unta-unta itu dan menyuruhnya berkata,” Wahai makhluk ciptaan Allah. Berbicaralah dengan kekuasaan Allah “.RSatu dari unta-unta itu berdiri dan bersuara dengan sangat keras,” Wahai penduduk Mekkah. Kami adalah hadiyah dari Raja Hubeb bin Malik kepada Muhammad “.
Rosulullah memegang kendali unta-unta itu membawanya menuju gunung Abi Qubais. Di atas gunung Abi Qubais Rosulullah menurunkan emas dan perak dan berkata,” Jadilah kamu abu “. Ahirnya emas perak itu menjadi debu sampai sekarang.
Setelah kejadian itu Abu Jahal semakin dendam pada Nabi dan berencana ingin membinasakan Nabi. Dia mengumpulkan orang-orangnya untuk menggali sumur di depan rumahnya. Setelah tergali dalam dia menutupi mulut lubang sumur itu dengan rumput-rumput dan sedkit tanah. Abu Jahal memerintahkan budak-budaknya agar mengawasi dari tempat tersembunyi sewaktu-waktu Nabi Muhammad datang dan terpelosok ke dalam sumur agar segera menimbunnya denga tanah. Waktu informasi sakit pamannya Abu Jahal sampai pada Baginda Nabi beliau bergegas berangkat mau menjenguk pamannya dari bagusnya ahlak Nabi.

Setelah hampir sampai di depan rumah Abu Jahal malaikat Jibril datang memberitahukan bahwa di depan rumah Abu Jahal ada perangkap sumur buatan yang sengaja dibuat untuk membunuh Nabi dan malaikat Jibril melerang Nabi masuk.
Rosulullah berbalik arah kemali pulang. Abu Jahal diberi tahu oleh budaknya akan hal itu. Dengan cepat Abu Jahal bangun dari tempat tidurnya mengejar Nabi untuk menanyakan,” Kenapa kamu kembali pulang” dia lupa pada sumur yang dia buat sendiri ahirnya dia terperosok jatuh ke dalam sumur.
Budak-budaknya mengulurkan tampar tapi tampar itu tak sampai kepada Abu Jahal. Ahirnya mereka mengumpulkan tampar sebanyak-banyaknya tapi semakin panjang tampar yang diturunkan semakin dalam sumur itu.
Dari dalam sumur terdengar teriakan Abu Jahal,” Pergilah kamu ke rumah Muhammad, bawa dia kesini. Karena tidak ada seorang pun yang bisa menyelamatkan aku kecuali Muhammad. Mintalah kehadirannya kesini “.
Rosulullah kembali lagi ke rumah Abu Jahal karena permintaanya yang kedua kali. Sesampainya di mulut sumur beliau berkata,” Paman, Apabila aku berhasil mengeluarkan kamu dari sumur ini apakah kamu akan beriman kepada Allah dan Rosul-Nya “
“Iya Muhammad, kalau kamu bisa mengeluarkan aku dari sumur ini aku akan beriman kepada Allah dan Rosul-Nya”, jawab Abu Jahal meyakinkan.Rosulullah mengulurkan tangannya kepada Abu Jahal dan memgangnya erat-erat terus mengeluarkannya dari dalam sumur itu. Setelah Abu Jahal naik dai berkata,” Alangkah hebatnya sihirmu Muhammad “.
Abu Jahal tetap tidak mau beriman. Dia mengingkari janjinya.
Ini adalah sebagian kisah mukjizat Nabi Muhammad
“ Barang siapa menggali sumur untuk saudaranya sesama muslim maka dia akan terperosok sendiri”.(Hadis)
Terbelahnya bulan terjadi lima tahun sebelum hijrah.
Semuga kisah ini bisa mengingatkan kita pada perjuangan dan kesabaran Rosulullah dalam berdakwah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar