Jumat, 23 Maret 2012

**~~DOA MEMINDAH BATU~~**


Ada tiga orang  dari ummat sebelum kamu mengadakan perjalanan.Saat malam mulai menyelimuti alam mayapada mereka mencari gua guna berlindung. Setelah mereka menemukan gua mereka memasukinya.  Waktu mereka sedang santai beristirahat dalam gua tiba-tiba terdengar batu besar jatuh dari atas gunung dan bergelinding menutupi pintu gua yg mereka tempati. Pintu gua tertutup batu besar. Salah seorang dari mereka berkata,”Tidak ada yg bisa menyelamatkan kamu dari batu besar ini, kecuali kamu berdoa kepada Allah dengan perantara amal-amal shalehmu”.
Salah seorang dari mereka berdoa,”Ya Allah, aku punya dua orang tua yg sudah lanjut usia. Aku tidak memberi minuman kepada keluarga,anak dan istriku dan pembantuku sebelum aku memberi minum ke dua orang tuaku. Suatau hari aku jauh mencari kayu bakar. Waktu aku kembali dan sampai rumah kedua orang tuaku sudah tidur. Aku memerah susu untuk minuman kedua orang tuaku. Kubawa minuman itu tapi aku temukan kedua orang tuaku masih pulas tidur. Aku tak ingin membangunkan mereka dan aku pun tak ingin memberikan minuman itu kepada keluarga, anak istriku dan pembantuku sebelum kedua orang tuaku. Aku terdiam –sementara gelas yg berisi susu tetap ada di tanganku- menunggu bangunnya mereka sampai terbit fajar. Anak-anakku menjerit-jerit menangis kehausan merangkul kedua kakiku namun  aku tidak mengindahkannya. Ahirnya kedua orang tuaku bangun dan meminum susu dalam gelas yg ada di tanganku. Ya Allah, apabila aku melakukan hal itu karena mencari ridha-Mu, maka geserlah batu besar yg menutupi pintu gua ini”. Batu besar itu bergeser sedikit tapi mereka masih belum bisa keluar.
Yang satunya juga berdoa,”Ya Allah, sungguh aku punya saudara perempuan,anak pamanku. Dia adalah sosok seorang wanita yg sangat aku cintai. Aku sering merayunya agar mau menyerahkan dirinya kepadaku tapi dia selalu menolak. Suatu tahun peceklik menimpa kami wanita itu datang kepadaku. Aku beri dia seratus dua puluh dinar dg syarat dia harus bersedia melayani aku. Dia pun pasrah dan melakukan apa yang aku mau. Waktu aku sudah duduk di atas ke dua pahanya, dia berkata, Takutlah kepada Allah dan janganlah kamu merusak cincin permata kecuali dg haknya(yang halal). Aku berdiri berpaling menjauhinya, padahal dia adalah wanita yang sangat aku cintai. Aku tinggalkan emas yang aku berikan kepadanya. Ya Allah, apabila aku berbuat seperti itu karena mengharap ridha-Mu, maka geserlah batu besar yang menutupi pintu gua ini”. Batu besar itu bergeser lagi tapi mereka  tidak bisa keluar.
Orang yang ketiga juga mulai berdoa,” Ya Allah, aku pernah mempekerjakan para buruh dan aku telah membayar gaji mereka kecuali satu orang yang meninggalkan gajinya dan pergi. Aku  kelola gaji dia sampai harta yg sedikit itu menjadi banyak. Setelah beberapa tahun orang itu datang bertanya, Wahai hamba Allah, bayarlah gajiku. Aku jawab, semua unta, sapi, kambing dan budak adalah hasil dari gajimu. Dia berkata, Wahai hamba Allah janganlah kau permainkan aku. Aku jawab, aku tidak mempermainkan kamu. Kemudia dia mengambil semua hewan ternak itu dan menggiringnya tak satu pun dia sisakan untukku. Ya Allah, apabila aku berbuat demikian karena mencari ridha-Mu, maka geserlah batu besar yg menutupi pintu gua ini”. Butu besar itu pun bergeser lagi. Akhirnya mereka bisa keluar meneruskan perjalanannya.


 (Disadur dari Riyadhus Shalihin)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar